Jumat, 06 September 2013

Eyang Yono.. Namanya Soegeng Soejono, seorang pria kelahiran 74 tahun yang lalu. Dia tinggal di Czech Republic sudah lebih dari 50 tahun. Bukan karena keinginannya tapi karena di paksa oleh kejamnya pemerintahan zaman dulu. Kita memanggilnya ''eyang'' sosok seorang kakek yang sangat baik, yang selalu sedia menemani cucu nya kemanapun, yang akan membelikan ice cream dan kue ketika cucunya merengek, yang akan menghibur ketika cucunya punya masalah, dan masih banyak lagi yang dilakukannya untuk cucunya. Bukan cucu kandung, tidak ada hubungan darah sama sekali, tapi dia melakukannya melebihi dari seorang kakek kandung, dia yang selalu tersenyum dia yang tulus dan dia yang akan mendengar keluh kesah kita dia yang selalu menghibur dikala hati ini rindu akan tanah air. Dia sosok kakek yang aku rindukan yang tak pernah ku miliki semasa hidupku, tidak tau bagaimana rasanya dimanja seorang kakek,tidak tau rasanya disayang oleh seorang kakek, tapi dengannya aku tau rasanya memiliki seorang kakek, kakek yang seperti malaikat, malikat tanpa sayap :). Dialah malaikat tanpa sayap kami di negeri yang kami adalah minoritas, dimana perbedaan budaya dan gaya hidup yang luar biasa berbeda tapi dia membuat kami mengerti akan perbedaan, memahami akan rasa sayang, menghargai apa yang telah kami miliki, menikmati hidup ini dengan senyum. Begitu banyak pelajaran hidup yang kami dapatkan darinya, tanpa nasihat tanpa menghakimi tanpa merasa paling benar dia mengajarkan kami cara melewati hidup, mengajari kami cara menghargai hidup kami yang singkat ini, dia memebuat kami menyadari betapa bernilainya orang tua keluarga sahabat dan negara kami. Entah bagaimana cara kami membalas semua kebaikan nya, hanya doa yang kami krimkan untuk eyang kami tersayang.Dulu dia dikirim oleh Soekarno untuk kuliah di Czech bersama beberapa orang temannya, ketika masa pemerintahan Soekarno habis dan digantikan oleh yang baru, mereka para pelajar yang dikirim ke luar negri dilarang kembali ke negaranya dengan alasan komunis, padahal mereka hanyalah pelajar yang ingin menyampaikan aspirasi nya, tapi apa daya itulah yang terjadi. Sesungguhnya itu bukan pilihannya, tapi dia tidak mengeluh, dia menerima semuanya dan membuka lembaran baru hidupnya di negara yang jauh berbeda dengan negara asalnya. Dia menikah dengan wanita asli Czezh dan memiliki 2 orang anak laki-laki. Dia menjalani hidupnya dengan tetap memendam rasa rindu kepada tanah air nya, dia tidak pernah benci kepada negara yang membuangnya, dia semakin mencintai negara nya. Kami sayang eyang, semoga eyang sehat selalu dan panjang umur, semoga kita bisa berjumpa lagi eyang.. Terimakasih eyang atas semuanya, terimakasih sudah menjadi sosok seorang kakek yang ku rindukan selama ini.. TERIMAKASIH EYANG :) WE LOVE YOU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar